Minggu, 17 Juli 2016

Video Lelaki Kerdus, Gadget, Internet, dan Anak-anak.

Masih hangat dalam pemberitaan media bagaimana hebohnya kasus video "Lelaki Kerdus" yang mana kandungan isinya sangat tidak pantas dilihat dan dinyanyikan oleh anak-anak.
Bila kita berbicara tentang anak-anak tentunya sebagai orang tua, kita ingin memberikan yang terbaik bagi mereka.
Atas dasar pemikiran tersebut, banyak orang tua di Indonesia dan Banjarmasin khususnya yang membelikan anak-anak mereka gadget seperti smartphone atau tablet dengan harapan anak-anak dapat melek terhadap perkembangan teknologi, tidak dianggap ketinggalan jaman, tidak menjadi bahan ejekan teman-teman mereka, atau bahkan egoisme orang tua: agar anak-anak asyik dengan gadget tersebut dan tidak mengganggu orang lain termasuk orang tua mereka sendiri.
 
Gadget berupa smartphone atau tablet tentunya akan lebih maksimal bekerja jika dipadukan dengan internet.
Untuk seterusnya kita disini berbicara tentang gadget yang menggunakan sistem operasi android walaupun aplikasinya dipakai juga di sistem operasi lain.
Secara default pengaturan dasar gadget itu memerlukan identitas seperti email untuk bisa digunakan.
 
Bila ditanyakan berapa usia anak boleh menggunakan gadget tentunya banyak orang tua yang tidak memperdulikannya.
Nah sampai disini, tahukan Bapak/Ibu sebagai orang tua anak-anak yang menggunakan gadget. Email seperti Google Gmail mensyaratkan usia 13 Tahun sebagai usia minimal pengguna account email.
Produk Google yang lain seperti YouTube dan Google+ setali tiga uang juga.
Semua persyaratan produk Google bisa dilihat dalam gambar berikut ini.
 
Gambar 1 : Batasan Usia Pemakai Produk Google.
 
Salah satu instan messagger yang juga cukup populer yaitu LINE yang menyasar kepada remaja juga secara jelas mencantumkan usia 13 Tahun sebagai usia minimal penggunanya.
 
Gambar 2 : LINE agreement
 
Iklan LINE Webtoon yang pernah marak di TV juga sebenarnya memiliki persyaratan usia penggunanya yaitu 14 Tahun yang entah mengapa tidak dicantumkan dalam iklan mereka.
 
Gambar 3 : LINE Webtoon agreement
 
Mengapa Google dan LINE mencantumkan pembatasan tersebut?
Dari mana angka 13 tahun tersebut berasal?
Google dan LINE untuk bisa beroperasi di Amerika Serikat diwajibkan tunduk pada berbagai UU diantaranya The Child Abuse Prevention and Treatment Act (CAPTA). Undang-undang perlindungan anak ini pertama kali digagas pada tahun 1974.
Mengenai mengapa sampai usia-usia tersebut ditetapkan tentunya sudah melalui pengkajikan pakar-pakar atau praktisi dibidangnya.
 
Dengan melihat kenyataan yang ada maka terkesan negara kita Indonesia sepertinya jauh lebih bebas dari negara seperti Amerika Serikat.
Atau bisa jadi justru itu adalah bentuk ketidaktahuan berbagai pihak diantaranya orang tua di Indonesia yang tidak mengetahui pentingnya perlindungan terhadap anak tersebut.
 
Bahkan penulis juga mengalami sendiri kenyataan terdapat satu lembaga pendidikan anak-anak di Banjarmasin yang menganjurkan penggunaan grup LINE bagi murid didiknya padahal banyak dari murid didik mereka yang usianya belum 13 tahun.
Analoginya mungkin seperti ini : pihak sekolah yang menganjurkan murid-muridnya ke sekolah dengan naik sepeda motor sendiri, sementara usia untuk memperoleh SIM (Surat Izin Mengemudi) saja belum boleh secara hukum.
 
Lalu jika anak anda telah terlanjur memiliki smartphone atau tablet sendiri, pernahkah Bapak/Ibu sebagai orang tua memantau apa saja yang dilakukan mereka dengan gadget tersebut. Misalnya melihat daftar video di Youtube yang pernah mereka tonton?
 
Untuk setting atau pengaturan yang dibeberkan di sini hanya saya tampilkan contoh dengan memakai browser.
Jika kita memiliki akses email dan password Gmail yang didaftarkan untuk penggunaan smartphone atau tablet tersebut silahkan login ke https://accounts.google.com untuk masuk ke halaman Akun Saya.
 
Gambar 4 : Akun Saya
 
Untuk melihat apa saja yang pernah diakses dengan akun email Google :
Klik "Kelola Aktivitas Goole Anda"
Klik "Buka Kontrol Aktivitas"
 
Sejarah segala pencarian data berupa kata-kata, lokasi (map), gambar, dan video yang pernah dilakukan melalui mesin pencari Google termasuk video yang pernah diakses di Youtube akan ditampilkan.
Perlu untuk diingat bahwa daftar diatas adalah akses gabungan yang memakai akun Google Gmail tersebut.
Bisa jadi dilakukan melalui smartphone atau tablet namun tidak menutup kemungkinan akses tersebut berasal dari perangkat komputer atau laptop yang pernah dipakai login ke akun Google Gmail tersebut.
Dengan fasilitas filter, kita dapat fokus pada salah satu jenis pencarian, misalnya melihat hanya pada sejarah video Youtube yang pernah ditonton.
 
Gambar 5 : Filter

 
Gambar 6 : Hasil filter sejarah akses video youtube saja

 
Membatasi dengan pencarian aman.
 
Dari halaman Akun Saya ini pula, kita juga bisa membatasi pencarian agar lebih terbatas hasil yang muncul.
Klik "Info Pribadi Anda"
Klik "Setelan Penelusuran"
Perhatikan kotak dengan tulisan TelusurAman disebelahnya. Dengan menandai kotak TelusurAman berarti anda kini mengaktifkan mode pencarian yang difilter oleh Google untuk membuang hasil yang ditandai sebagai konten "yang tidak patut".
 
Gambar 7 : Filter TelusurAman dicentang

 
Terakhir dan yang cukup penting, jangan lupa untuk Logout atau "Keluar" dari halaman Akun Saya agar pengaturan ini bisa berfungsi dengan baik dan aman dari utak-atik pihak lain terutama anak-anak anda sendiri.
Mengganti password bisa menjadi pilihan bijak mengamankan pengaturan ini.
 
Gambar 8 : Sedang Logout

 
Akhir kata, mari kita sebagai orang tua perduli terhadap materi yang diakses anak kita di internet.