Rabu, 14 Maret 2012

Sejarah Linux : Berawal Dari Sebuah Hobi

Tulisan pertama belajar menulis blog.

Tanggal 25 Agustus 1991 bagi kalangan pecinta dan pengguna Linux diperingati sebagai hari kelahiran sistem operasi tersebut.
Latar Belakang dan Kondisi saat itu memang merupakan masa-masa dimana teknologi komputer yang dimotori perusahaan Intel mulai menghasilkan perangkat keras yang semakin cepat dan terjangkau bagi masyarakat umum. Namun dalam bidang perangkat lunak terutama sistem operasi terasa kering dan sangat sedikit pemain yang ada. Disaat itu Sistem Operasi DOS benar-benar berjaya melalui strategi pemasaran yang pintar dari Microsoft. Pilihan lain yang ada adalah Apple Mac namun harganya sangatlah mahal. Satu pesaing lain, Unix. Namun untuk mendapatkannya setali tiga uang, sangatlah mahal. Kebanyakan vendor Unix mematok harga sangat mahal sehingga pengguna PC biasa tidak dapat menggunakannya.

Sedikit harapan muncul dari Sistem Operasi MINIX yang ditulis oleh Andrew S. Tanenbaum, seorang profesor ilmu komputer di Vrije Universiteit, Amsterdam, Belanda yang ingin mengajarkan kepada mahasiswanya bagaimana cara kerja sebuah Sistem Operasi komputer.
andrew_tanenbaum
Andrew_Tanenbaum (id.wikipedia.org)
Keunggulan dari MINIX adalah ketersediaan kode sumber program dalam bahasa C dan Assembly, sehingga siapa saja yang membaca buku karangan profesor tersebut dapat mempelajarinya.
Buku yang membahas MINIX
Salah satu dari mereka yang membaca dan mempelajarinya adalah Linus Torvalds. Siapakah Linus Torvalds? Linus yang bernama lengkap Linus Benedict Torvalds, pada tahun 1991 adalah mahasiswa tahun kedua di Universitas Helsinki, Finlandia, jurusan Ilmu Komputer. Linus yang kebanyakan belajar secara otodidak menyenangi kegiatan hacking dalam mempelajari kemampuan sebuah komputer.
Linus Torvalds (id.wikipedia.org)
Pada saat yang bersamaan muncul gerakan GNU Project yang dicetuskan oleh Richard Matthew Stallman, bagaikan seorang nabi, ia aktif menyebarkan paham kebebasan dalam dunia perangkat lunak: sebuah software seharusnya bebas untuk dipelajari, digunakan, digandakan atau dimodifikasi karena semakin banyak yang mempelajari dan menggunakan akan terjadi proses penyempurnaan yang terus menerus sehingga nantinya akan melahirkan software yang semakin berkualitas. Untuk dapat dipelajari, kode sumber program bebas tersedia bagi umum. Inilah yang menyebabkan mengapa gerakan ini disebut juga gerakan Free and Open Source Software (FOSS) atau cukup disebut Open Source.
Richard Matthew Stallman (id.wikipedia.org) 
GNU Project dimulai pada tahun 1983. Salah satu yang berhasil dibuat adalah GNU C Compiler (GCC) yang sudah mulai dibuat oleh Stallman sejak tahun 1984.
Dengan software GCC dan Bash buatan GNU Project, Linus mulai bereksperimen membuat sistem operasi buatannya sendiri. Kegiatan pembuatan sistem operasi tersebut ia posting pada news group MINIX dengan harapan mendapat tanggapan dan saran dari anggota news group. Inilah saat kelahiran sistem operasi baru buatan Linus. Berikut ini isi emailnya :
From: torvalds@klaava.Helsinki.FI (Linus Benedict Torvalds) Newsgroups: comp.os.minix Subject: What would you like to see most in minix? Summary: small poll for my new operating system Message-ID: <1991Aug25.205708.9541@klaava.Helsinki.FI> Date: 25 Aug 91 20:57:08 GMT Organization: University of Helsinki Hello everybody out there using minix - I'm doing a (free) operating system (just a hobby, won't be big and professional like gnu) for 386(486) AT clones. This has been brewing since april, and is starting to get ready.I'd like any feedback on things people like/dislike in minix, as my OS resembles it somewhat (same physical layout of the file-system(due to practical reasons) among other things). I've currently ported bash(1.08) and gcc(1.40), and things seem to work. This implies that I'll get something practical within a few months, and I'd like to know what features most people would want. Any suggestions are welcome, but I won't promise I'll implement them :-) Linus (torvalds@kruuna.helsinki.fi) PS. Yes - it's free of any minix code, and it has a multi-threaded fs. It is NOT protable (uses 386 task switching etc), and it probably never will support anything other than AT-harddisks, as that's all I have :-(.
Dengan tanggapan yang cukup baik dari email sebelumnya, Linus mulai memperbaiki sistem operasi-nya. Setelah dirasa cukup keluarlah versi 0.01 pada pertengahan September 1991 dan ditempatkan dalam server FTP kampusnya di ftp.funet.fi, agar dapat diunduh/download oleh siapa saja yang berminat mempelajarinya. Dengan cepat terjadi perbaikan, versi 0.02 dirilis pada tanggal 05 Oktober 1991 dan pada bulan Desember 1991 sudah mencapai versi 0.10. Sebetulnya Linus ingin menamakan sistem operasi buatannya "Freax", yang merupakan kombinasi Freak, Free dan X dari Unix. Namun Ari Lemmke yang menjadi pengelola server FTP berpendapat "Freax" bukan nama yang ideal, dan tanpa sepengetahuan Linus mengubahnya menjadi "Linux" yakni gabungan Linus dan X dari Unix. Akhirnya nama Linux itulah yang digunakan hingga saat ini.

Banyak muncul Distro-distro linux yang mengusung kekuatan, ketangguhan dan tentunya kemudahan. Sebut saja Redhat sang jagoan urusan server; Suse, Mandriva, Ubuntu, Slackware, dan lain-lain yang mengusung kemudahan penggunaan. Distro atau distribusi adalah sebutan bagi sebuah kompilasi kumpulan Linux dan berbagai software hingga membentuk sebuah sistem operasi lengkap beserta ribuan aplikasi yang siap digunakan untuk berbagai keperluan. Blangkon dan IGOS Nusantara adalah 2 contoh distro dari Indonesia. Linux kini telah merambah berbagai bidang, diantaranya menyusup kedalam Smartphone. Bagi anda pengguna Android, anda sebetulnya sedang menggunakan Linux.

Linux dalam perjalanan sejarahnya memiliki maskot Pinguin. Hewan ini dipilih Linus secara tidak sengaja karena dipatuk hewan tersebut saat berkunjung ke sebuah Akuarium. Visualisasi logonya dikompetisikan kepada umum lewat diskusi pada mailing list Linux Kernel. Logo yang terpilih dibuat oleh Larry Ewing diberi nama Tux yang berasal dari singkatan Torvalds's UniX.
Maskot Linux : Pinguin, bernama Tux (wikipedia.org)

Walaupun kode sumbernya tersedia secara bebas, Linux memiliki nilai jual, ini dibuktikan oleh Red Hat yang go public di tahun 1999 hingga sekarang. Linux sendiri pernah diklaim hak kepemilikan oleh beberapa perusahaan namun berhasil digagalkan. Hak cipta Linux yang menggunakan GNU Public License (GPL) ternyata harus disempurnakan agar mengikuti perkembangan jaman. Karena faktor-faktor tersebut, pada Tahun 2007 didirikanlah lembaga Linux Foundation yang bertugas mempromosikan, melindungi, dan mengatur standar pengembangan Linux.

Perkembangan Linux selanjutnya akan selalu dihadapkan pada sponsorship (karena sering bersifat non-komersial) , kompatibilitas perangkat keras misalnya ketersediaan driver sebuah printer, dan kebiasaan user menggunakan software berbayar misalnya Windows. Meskipun kini Desktop Linux tampil dengan tampilan grafis yang sangat cantik dan dengan prosedur langkah-langkah penggunaan (wizard) yang mudah, tapi pengguna awam masih enggan beralih. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh faktor dominannya penggunaan software bajakan di Indonesia yang sudah seperti kecanduan narkoba. Padahal kebebasan menggunakan, menduplikasi, dan memodifikasi itulah yang diinginkan dan dipraktekkan oleh pengguna software bajakan. Hal tersebut hanya legal pada Linux dan Open Source. Bagi kalangan akademik, Open Source seharusnya memberikan berkah. Mempelajari sebuah sistem operasi, kompiler, berbagai bahasa pemrograman akan lebih mudah karena tersedianya kode sumber program. Dan tidak kalah pentingnya komunitas yang mempelajarinya tersebar diseluruh dunia siap belajar bersama dan berbagi pengetahuan.

Salam Open Source.

Kepustakaan :
http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Linux
https://netfiles.uiuc.edu/rhasan/linux/
http://www.linux.com/news/special-feature/stories-of-linux/427910-the-birth-of-linux-how-linux-got-started

Tidak ada komentar:

Posting Komentar