Minggu, 03 Juni 2012

Belajar Astronomi Di Komputer Dengan Stellarium

Masih teringat oleh penulis saat Bill Gates melakukan kunjungan ke Indonesia pada Mei 2008.
Bos Microsoft tersebut didaulat oleh Presiden SBY untuk memberikan kuliah umum pada tanggal 09 Mei 2008.
Dalam kuliah umumnya beliau menyampaikan tentang pemakaian software komputer untuk pendidikan ilmu pengetahuan alam khususnya astronomi.
Disela-sela kuliah umum beliau sempat berucap menyatakan bahwa software "Proprietary" masih lebih baik dari "open Source". Tentunya waktu yang akan membuktikan kebenaran pernyataan Bos Microsoft tersebut.

Keesokan harinya para pengguna komputer yang mayoritas Windows di Indonesia heboh mengenai software atau program komputer apa yang digunakan oleh beliau. Mereka ingin mencobanya di komputer mereka.
Namun kehebohan tersebut ditanggapi dengan sikap dingin atau biasa-biasa saja dikalangan pengguna "Open Source". Mengapa? Menurut Onno W. Purbo dalam wawancara disebuah TV swasta, di kalangan pengguna "Open Source" khususnya Linux, software yang serupa (tidak sama persis) dengan yang digunakan oleh Bill Gates saat memberikan kuliah umum adalah hal yang sudah lama ada dan dipergunakan.

Bahkan software astronomi di Linux tidak hanya satu. Stellarium, Celestia, KStar, dan OpenUniverse adalah contoh nama-nama yang cukup besar. Setiap software selalu memiliki hal yang menjadi fokus perhatian para pembuatnya.
Stellarium menitikberatkan pada simulasi pemandangan langit seperti saat kita mengamati langit dimalam hari. KStar hampir sama seperti Stellarium, hanya saja proyeksi langitnya tidak 3 dimensi sedangkan OpenUniverse dan Celestia merupakan simulasi penjelajahan dalam tata surya kita.

Sesuai judul artikel kita akan lebih membahas pada Stellarium.
Stellarium merupakan proyek software "Open Source" yang mencoba membuat sebuah komputer menjadi planetarium virtual. Stellarium berlisensi GNU General Public License. Dengan lisensi tersebut kita bebas memakai, saling berbagi copy software, bahkan memodifikasinya karena disediakannya kode program tanpa perlu takut dicap membajak software.
Website resmi Stellarium dapat diakses di http://www.stellarium.org
Selain berjalan di Linux, Stellarium juga dapat diinstall di Windows dan Macintosh.
Salah satu keunggulan lain Stellarium adalah dapat berjalan di spesifikasi komputer yang relatif rendah.
Stellarium akan menghitung koordinat benda-benda langit dan menampilkannya pada posisi pandangan virtual yang sama seperti saat seorang pengamat melihat pemandangan di langit. Karena itu Stellarium sangat cocok sebagai sarana edukasi untuk mengajarkan astronomi.
Bahkan karena kualitas gambar yang dihasilkan sangat baik, Stellarium juga digunakan pada beberapa proyektor planetarium.
Selain itu Stellarium dapat difungsikan sebagai pengendali pada teleskop yang dilengkapi sistem kontrol rotator sehingga menemukan sebuah benda langit akan jauh lebih mudah.
Antar muka Stellarium adalah pemandangan sebuah lokasi pengamatan langit yang biasanya sebuah padang rumput dengan hutan disekelilingnya atau lahan pertanian yang luas. Pemandangan lokasi ini bisa kita ubah-ubah, bahkan kita bisa membuat pemandangan lokasi daerah pengamatan hasil olahan sendiri.
Selain ini kita bisa memperbesar (zoom) pandangan terhadap berbagai benda langit misalnya galaksi, bintang, berbagai planet dalam tata surya beserta satelitnya.
Nebula besar pada Galaksi Andromeda dilihat dengan Stellarium

Karena Stellarium mampu menghitung pergerakan berbagai benda langit maka kita bisa mensimulasikan keadaan langit pada berbagai peristiwa astonomi penting. Misalnya gerhana bulan, gerhana matahari, dan sebagainya.
Sebuah peristiwa Gerhana dalam tampilan Stellarium

Selain bintang, rasi bintang, planet dan satelitnya, Stellarium juga dapat disetting untuk menampilkan berbagai satelit buatan manusia misalnya ISS atau teleskop angkasa Hubble karena dilengkapi plugin simulasi satelit.
Tampilan Stellarium di desktop penulis
Salah satu kelemahan Stellarium dan kebanyakan software astronomi lain adalah minimnya data komet. Namun dengan dukungan komunitas pengguna di internet, beberapa komet dapat ditampilkan di Stellarium. Database satelit buatan juga dapat ditambahkan selain yang disediakan secara default.

Selamat menggunakan Stellarium untuk menambah pengetahuan astronomi anda.

Salam Open Source.


Kepustakaan:
http://www.stellarium.org
http://www.merdeka.com/tekno/bill-gates-indonesia-pasar-potensial-bagi-industri-ti-e9xjwfv.html
http://gobzip.blogsome.com/2008/05/10/kang-onno-tvone-tentang-kang-bill/
http://www.kafeastronomi.com/tracking-satelit-iss-dan-hubble-space-telescope-menggunakan-stellarium.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar